Pendekatan Analitik Dan Pendekatan Sintetik Dan Penerapan
Pada Contoh Soal Matematika
A.
Pendekatan
Analitik
Pembahasan bahan pelajaran bisa dimulai dari hal
yang tidak bisa diketahui sampai kepada yang sudah diketahui atau sebaliknya
dari yang sudah diketahui menghasilkan apa yang ingin diketahui. Bila prosedur
yang ditempuh adalah dari apa yang belum diketahui ke yang sudah diketahui,
maka dikatakan menggunakan pendekatan analitik. Pada pendekatan analitik,
masalah yang ingin diselesaikan perlu dipecah-pecah hingga jelas hubungan
antara bagian-bagian yang belum diketahui dengan yang sudah diketahui.
Dimulai dengan langkah dari hal yang tidak diketahui
dicari langkah-langkah selanjutnya yang mengaitkan hal yang belum diketahui
hingga sampai ke hal yang sudah diketahui, urutan langkah itu akhirnya
mendapatkan apa yang dikehendaki. Kekuatan pendekatan ini adalah pendekatan
yang logis dan meyakinkan. Tiap langkah yang dilakukan selalu beralasan, hingga
pemahaman dapat tercapai. Kelemahan pendekatan ini adalah tidak semua bahan
pelajaran dapat diajarkan dengan pendekatan analitik dan kadang-kadang
pembahasan dengan pendekatan analitik memerlukan prosedur yang panjang.
Contoh
soal pendekatan analitik:
1.
Mencari sisi alas limas
diketahui volume limas
112 cm3 dan tinggi 21cm. carilah sisi alas jika alas limas berbentuk
persegi !
Jawab;
Volume =
1/3 x t x LA
112= 1/3 x 21 x LA
112 = 7 x (
s x s )
s x s = 16
s = √16
s = 4
cm
2.
Mencari jari-jari alas kerucut
Diketahui
volume kerucut 462 cm3 . Jika kerucut tersebut mempunyai tinggi 9
cm, tentukan jari-jari alas kerucut !
Jawab;
Volume =
1/3 x LA x t
462 =
1/3 x LA x 9
462 =
3 x LA
LA =
154
22/7 x r2 =
154
r2 =
49
r =
7 cm
B.
Pendekatan
Sintetik
Pendekatan sintetik merupakan kebalikan dari
pendekatan analitik. Jadi pada pendekatan sintetik pembahasan mulai dari yang
diketahui ke yang diketahui langkah-langkah secara berurut ditempuh dengan
mengkaitkan hal yang diketahui dengan hal-hal lain yang diperlukan dan tidak
diketahui dari soal, hingga akhirnya apa yang tidak dicari dapat ditemukan.
Kekuatan pendekatan ini adalah pendekatan sintetik
merupakan pendekatan yang logis, sering kali pembahasan dengan pendekatan
sintetik lebih singkat daripada analitik, penggunaan kombinasi pendekatan
sintetik dan analitik akan mengurangi kelemahan pendekatan analitik.
Kelemahan pendekatan ini adalah pendekatan sintetik
tidak menjamin pengertian murid mengenai bahan yang dipelajari. Seorang murid
yang benar menyelesaikan soal tertentu dengan benar, mungksin saja hanya karena
ia hafal langkah-langkah yang harus ditempuhnya tanpa memiliki pengertian. Jika
demikian, menghafal langkah-langkah penyelesaian berbagai macam soal makin lama
akan menjadi beban yang makin berat. Bila murid itu harus menyelesaiakan sebuah
bentuk soal dan lupa langkah-langkah yang dihafalkannya, maka ia akan gagal
menyelesaiakannya. Sedang murid yang memiliki pengertian, jika lupa masih dapat
menemukan lagi langkah-langkah itu.
Contoh
soal pendekatan sintetik:
1. Mencari
volume limas
Hitunglah volume limas yang mempunyai panjang alas 7
cm dan lebar alas 3 cm dengan tinggi 9 cm!
Jawab :
Diketahui p =
7 cm ; l = 3 cm dan t = 9 cm
Luas Alas = p x l = 21 cm2
Volume =1/3
Luas alas x tinggi
=1/3 x 21 cm2 x 9 cm
=
63 cm3
2. Mencari
volume kerucut
Sebuah kerucut mempunyai jari-jari 4cm dan tinggi 6
cm.
Berapa Volume kerucut tsb ?
Jawab :
Volume =
1/3 x π x r 2 x t
= 1 x 3,14 x (4cm)2 x 6
cm
= 100,48 cm3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar